Komunitas Kreatif Kalangan Pengusaha Distro Bandung
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa keunggulan desain dan kualitas
produk merupakan unsur utama yang sangat menentukan daya saing suatu
produk manufaktur di era perdagangan global dewasa ini. Tanpa
dikuasainya kedua unsur itu, maka dapat dipastikan suatu produk
manufaktur akan sulit bersaing di pasar, baik di pasar domestik, maupun
di pasar internasional. Bahkan, sangat mungkin terjadi produk tersebut
akan benar-benar tersingkir dari arena persaingan pasar.
Paradigma tersebut rupanya betul-betul menjadi pakem bagi kalangan
pengusaha muda yang bergerak dalam industri clothing & accesories di
Kota Kembang, Bandung, yang kemudian dikenal dengan sebutan distro
(singkatan dari distribution store). Dengan konsep distro itulah,
kalangan pengusaha muda belia itu memulai bisnis mereka dengan
mengedepankan keunggulan kreatifitas dan inovasi di bidang desain dan
keunggulan kualitas produk.
Keunggulan kreatifitas dan inovasi di bidang disain dan kualitas
produk sangat dimungkinkan karena kebanyakan para pengusaha muda itu
umumnya memiliki latar belakang pendidikan di bidang seni dan desain.
Beberapa diantara mereka adalah sarjana seni dan desain jebolan dari
perguruan tinggi terkemuka di kota Bandung.
Mereka memfokuskan diri dan menekuni industri distro untuk aneka
produk pakaian yang terkait dengan gaya hidup anak muda dan remaja mulai
dari pakaian jadi (baju kaos, jaket dan celana) dan pernak-perniknya
(pin, gantungan kunci, topi), sepatu, tas, dompet dan ikat pinggang.
Bahkan mereka kini mengembangkan usahanya ke produk gaya hidup anak muda
lainnya seperti skate board, MP3, MP4 dan lain lain.
Perusahaan-perusahaan distro itu umumnya hanya mengerjakan kegiatan
pra produksi, yaitu pembuatan desain-desain terbaru, pengembangan produk
dan pemasaran. Sedangkan, kegiatan produksinya sendiri umumnya
dilakukan oleh vendor-vendor yang menjadi mitra kerja mereka.
Vendor-vendor tersebut mengerjakan pembuatan produk clothing dan
perlengkapannya sesuai dengan desain serta spesifikasi dan standard
kualitas material yang telah ditentukan pemilik distro. Produk yang
dihasilkan kemudian dipasarkan melalui outlet distro. Dengan demikian,
perusahaan distro sebetulnya lebih banyak mengandalkan proses nilai
tambah dari kreatifitas dan inovasi desain produk.
Namun justru dengan mengandalkan kreatifitas dan inovasi desain
produk itulah, kalangan pebisnis distro dapat meraih nilai tambah yang
cukup tinggi dengan memperoleh harga di atas harga jual rata-rata produk
sejenis yang dipasarkan di departmen store atau outlet pakaian lainnya.
Namun konsumen sendiri merasa puas dengan produk distro karena memiliki
desain dan merek yang eksklusif. Bahkan dengan keeksklusifannya itu,
desaindesain pakaian yang dihasilkan distro sedikit banyak kini sudah
menjadi trend setter dalam dunia fashion di tanah air.
Produk clothing dan perlengkapan gaya hidup anak muda tersebut
diproduksi secara eksklusif dengan desain khusus dan dalam jumlah yang
relatif sangat terbatas (limited edition). Produk-produk tersebut
kemudian dipasarkan hanya melalui outlet distro tertentu dengan
menggunakan merek yang juga diciptakan sendiri oleh para pemilik distro.
Satu item produk yang diproduksi dan dipasarkan melalui konsep distro
hanya dirilis dalam jumlah terbatas, paling banyak hanya 200 pieces.
Menjamur Setelah Krismon
Industri distro pertama kali muncul di kota Bandung pada tahun 1996
dan mulai berkembang pesat pasca krisis ekonomi dan moneter tahun 1998.
Setapak demi setapak kalangan pengusaha muda belia kota Bandung itu
mulai menancapkan kuku bisnisnya di pasar domestik, khususnya di kota
Bandung sendiri. Di luar dugaan industri distro ini mendapat sambutan
yang cukup antusias dari kalangan konsumen. Hampir setiap hari, terutama
pada hari libur (akhir pekan dan liburan sekolah), outlet-outlet distro
di Bandung selalu dipenuhi para pembeli, baik dari wilayah Bandung dan
sekitarnya, maupun dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi.
Pada tahun 2002 industri tersebut berkembang pesat dan mulai
bermunculan bagaikan jamur di musim hujan, tidak hanya di kota Bandung,
tetapi juga berkembang ke kota-kota besar lainnya di tanah air seperti
di Jakarta, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Makassar. Bahkan beberapa
diantara mereka ada juga yang kini mengembangkan sayap usahanya sampai
ke mancanegara, seperti ke Singapura dan Malaysia.
Penjualan produk yang pada awalnya dilakukan dengan sistem titip jual
(konsinyasi) di outlet orang lain dengan nilai omset beberapa puluh
juta rupiah per tahun kini telah berkembang menjadi outlet distro milik
sendiri. Nilai omset pun meningkat menjadi ratusan sampai miliaran
rupiah per tahun per outlet distro.
Untuk menjaga kelangsungan dan lebih jauh memajukan kegiatan bisnis
industri distro, sejumlah pelaku industri distro di Bandung belum lama
ini membentuk wadah kerjasama yang diberi nama KICK, kependekan dari
Kreative Independent Clothing Kommunity.
Ketua KICK, Fiki Chikara Satari mengatakan KICK merupakan sebuah
forum kerjasama di antara kalangan pengusaha muda pemilik distro sebagai
wadah untuk menjalin kerjasama di antara para pengusaha/pemilik distro
di Bandung dengan misi utama untuk menjaga dan memajukan kelangsungan
bisnis industri distro.
KICK kini memiliki 23 anggota perusahaan distro yang outlet distronya
tersebar di seluruh sudut kota Bandung. Melalui forum KICK, para
pengusaha distro tersebut bekerjasama dalam memperkuat bisnis mereka
dengan mengadakan kegiatan promosi bersama (expo, seminar/workshop),
kerjasama pengembangan keterampilan, desain, teknologi dan manajemen.
”Industri distro ini berawal dari kreatifitas anak muda di kota
Bandung untuk menciptakan desain-desain eksklusif. Semula kegiatan
bisnis ini hanya beredar dari mulut ke mulut, namun kemudian berkembang
makin besar seperti bola salju menjadi sebuah industri tersendiri. Semua
anggota KICK kini sudah memiliki outlet distro sendiri, bahkan beberapa
diantaranya memiliki dua sampai tiga outlet distro. Total outlet distro
anggota KICK ada 30-an dengan total omset sekitar 20-an miliar per
tahun dan mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang, termasuk
yang bekerja di distro maupun di vendor,” kata Aris Darmawan, Sekretaris
KICK.
Menurut Aris, sebetulnya kegiatan bisnis tersebut tidak dirancang
dari awal untuk menjadi industri tersendiri, namun karena perkembangan
pasar dan permintaan konsumen, industri tersebut kini tumbuh dan
berkembang. ”Jadi pasar jugalah yang membesarkan industri ini,” tutur
Aris.
Sekretariat KICK
Jl. Braga No. 115, lt. 2
Telp/fax. (022) 4233294
Jl. Braga No. 115, lt. 2
Telp/fax. (022) 4233294
Sumber : Majalah KINA Edisi 5 2008
ANDA BUTUH MODAL JAMINAN BPKB MOBIL THUN87 KEATAS BUNGA RENDAH HUB 081321761093
BalasHapusini kisah nyata saya . . . .
BalasHapusperkenalkan nama saya zalinah aruf, saya berasal dari kota Bandung saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hampir kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.
Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai usaha atau toko sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud
saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang kyai dari sana saya coba menghubungi beliau, awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI YG LAIN, TANPA PERLU RITUAL, PUASA DLL. lewat sebuah bantuan penarikan dana ghoib oleh seorang kyai pimpinan pondok pesantren shohibul Qur’an. dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan beliau.kini sy buka usaha distro di bandung.
Sekali lagi Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada K.h. Muh. Safrijal atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini. Untuk penjelsan lebis jelasnya silahkan >>>>>>>>KLIK SOLUSI TEPAT DISINI<<<<<<<<<
Anda tak perlu ragu atau tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin..
saya punya desain t-shirt merk saya sendiri tp saya gak punya modal buat di jadiin usaha clothingan, saya nyari-nyari tempat buat ngejual t-shirt merk saya sendiri tapi saya gak nemu tempat yang pas buat saya jual
BalasHapussaya punya desain t-shirt merk saya sendiri tp saya gak punya modal buat di jadiin usaha clothingan, saya nyari-nyari tempat buat ngejual t-shirt merk saya sendiri tapi saya gak nemu tempat yang pas buat saya jual
BalasHapus